Monday, December 10, 2012

Pemahaman Tentang Jin

Ibn Abd al-barr mengatakan bahwa jin menurut ahlli kalam dan ahli bahasa ada beberapa tingkatan. Mereka menyebut jin secara umum dengan kata jin. Jika jin itu tinggal bersama manusia dinamai 'amir, jamaknya 'ummar. Jika ia terlihat oleh anak-anak dikatakan arwah. Sedangkan jin buruk dan penentang dikatakan setan. Dan yang lebih dari itu dan lebih kuat lagi disebut 'ifrit.

Syekh Taqiyuddin Ibn Taimiyah berkata, "Semua kelompok Muslim tidak ada yang menentang keberadaan jin, bahkan orang-orang kafir pun mengakuinya. Karena keberadaan mereka selalu diberitakan oleh para nabi dan diketahui secara luas, baik oleh orang-orang khusus maupun umum. Tidak ada yang mengingkari keberadaan jin, kecuali sedikit dari para filosof yang bodoh dan orang-orang seperti mereka."

Al-Qadhi Abu Bakar al-Baqilani mengatakan bahwa banyak kalangan Qadariyah yang mengakui bahwa dulu jin itu ada, tetapi mereka menafikan keberadaan jin itu sekarang. Sebagian mereka mengakui keberadaan jin dan beranggapan bahwa bangsa jin tidak dapat dilihat dikarenakan mereka memiliki bentuk yang sangat halus dan masuk kedalam cahaya. Sementara yang lain berpendapat bahwa jin tidak terlihat karena mereka tidak mempunyai warna.


Awal Penciptaan Jin:
Apakah Mereka Diciptakan Sebelum Manusia?

Abu Hudzaifah Ishaq bin Basyar mengatakan dalam kitab al-Mabda' bahwa Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash berkata, "Jin diciptakan dua ribu tahun sebelum penciptaan Adam."

Juwaibir memberikan kabar dari adh-Dhahhak dari Ibn Abbas, ia mengatakan, "Jin merupakan penghuni bumi, sementara malaikat adalah penghuni langit; merekalah yang meramaikan langit. Di setiap langit terdapat malaikat. Setiap penghuni langit selalu melakukan sholat, bertasbih (menyucikan Tuhan), dan selalu berdoa. Penghuni langit yang lebih tinggi memiliki ibadah, doa, sholat, dan tasbih yang lebih banyak dibandingkan penghuni langit dibawahnya. Jadi, malaikat itu adalah penghuni langit, sementara jin adalah penghuni bumi."

Ishaq juga mendapatkan berita dari Abu Ra'uf yang mendapatkannya dari 'Ikrimah yang mendapatkannya dari Ibnu Abbas, "Ketika Allah menciptakan bapaknya jin, Samum (yang dijadikan dari nyala api) Ia berkata, 'Hai jin, mintalah yang kamu inginkan!' Jin menjawab, 'Kami berharap agar kami dapat melihat manusia, tetapi kami tidak terlihat oleh mereka, agar kami menghilang dibawah tanah, dan kami tidak mati dalam keadaan tua renta, melainkan kembali muda dulu.'" Artinya, bahwasanya mereka, golongan jin, bisa melihat tetapi tidak terlihat oleh manusia; jika mereka mati, mereka menghilang didalam tanah, dan tidak mati sampai mereka kembali muda.

Ishaq mengatakan, "Telah mengabarkan kepada saya Juwaibir dan Utsman dengan isnad mereka berdua bahwa Allah menciptakan Jin dan memerintahkan mereka untuk menghuni bumi. Mereka menyembah Allah sampai masa batas waktu yang cukup lama, kemudian mereka mulai berbuat maksiat kepada Allah dan suka melakukan pertumpahan darah. Dalam lingkungan mereka dikenal seorang raja bernama Yusuf yang kenudian dibunuh oleh mereka. Lalu Allah mengutus tentara dari malaikat yang berada di langit kedua. Dikatakan pula, bahwa dalam kalangan jin terdapat iblis, berjumlah empat ribu makhluk jin, kemudian mereka turun dan membawa anak-anak jin dari bumi, mereka menjadi kuat dan mengikuti pemuka-pemukanya di pulau-pulau laut. Iblis dan tentara yang bersamanya tinggal dibumi. Karena mereka banyak, pekerjaan yang dilakukan menjadi mudah dan merekapun senang tinggal disana."

Muhammad bin Ishaq memberitakan dari Habib bin Abi Tsabit dan yang lainnya bahwa iblis dan para tentaranya telah tinggal di bumi empat puluh tahun sebelum Adam diciptakan.

Aku juga diberitahukan oleh Muqatil dan Juwaibir dari adh-Dhahhak dari Ibn Abbas, ia mengatakan, "Ketika Allah hendak menciptakan Adam, Ia berkata kepada para malaikat, 'Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang Khalifah di muka bumi ini.' Kemudian malaikat bertanya, 'Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu makhluk yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah.'" (QS. al-Baqarah: 30). Ibn Abbas berkata, "Para malaikat tidak mengetahui sesuatu yang gaib. Mereka menganggap perbuatan anak Adam seperti perbuatan para jin. Sehingga mereka mengatakan apakah Tuhan akan menjadikan makhluk yang suka merusak seperti bangsa jin membuat kerusakan dan suka menumpahkan darah sebagaimana bangsa jin menumpahkan darah, seperti perbuatan yang mereka lakukan dengan membunuh nabi mereka yang bernama Yusuf."

Kami juga diberitakan oleh juwaibir dari adh-Dhahhak, dari Ibn Abbas, ia mengatakan, "Allah telah mengutus kepada mereka seorang rasul. Allah memerintahkan mereka untuk mentaati-Nya, tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dan tidak saling membunuh. Karena para jin mengabaikan perintah Allah dan melakukan pembunuhan, malaikat berkata, 'Apakah Engkau akan menjadikan (khalifah) yang suka membuat kerusakan dan melakukan pertumpahan darah?'"

Saya komentari riwayat-riwayat diatas bahwa sanad-sanadnya rusak. Abu Hudzaifah seorang yang suka berbuat kebohongan, Juwaibir ditinggalkan (diabaikan) perkataannya, sedangkan adh-Dhahhak tidak mendengarkan berita dari Ibn Abbas. Tetapi aL-Hakim meriwayatkan pada kitab al-Mustadrak dan menganggap shahih sebuah riwayat dari Ibn Abbas, dimana ia mengatakan, "Allah berkata 'Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di bumi ini.' Mereka (para malaikat) bertanya, 'Apakah Engkau akan menjadikan makhluk yang suka membuat kerusakan dan melakukan pertumpahan darah?' Dua ribu tahun sebelum itu, telah diciptakan jin; mereka membuat kerusakan  dan melakukan pertumpahan darah. Lalu Allah mengutus tentara dari kelompok malaikat. Para tentara itu memukul para jin sehingga mereka terdampar di kepulauan laut. Karena itu, ketika Allah berkata kepada para malaikat, 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi ini.' Mereka berkata, 'Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu makhluk yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,' sebagaimana yang telah diperbuat oleh para jin.

Ibn Jarir, Ibn Abi Hatim, dan Abu asy-Syekh (dalam kitab al-'Azhamah) meriwayatkan dari Abu al-'Aliyah, "Allah SWT menciptakan malaikat pada hari Rabu, menciptakan jin pada hari Kamis, dan menciptakan Adam pada hari Jumat. Kemudian satu kaum dari jin ingkar dan kafir, sehingga malaikat turun ke bumi lalu memerangi mereka. Jadi, pertumpahan darah dan kerusakan berlangsung. Karena itu malaikat berkata, 'Mengapa Engkau akan menjadikan (khalifah) di bumi itu makhluk yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah.'"

Dalam kitab al-'Azhamah, Abu asy-Syekh berkata, "Saya mendapatkan berita dari Ahmad bin Muhamad al-Mashahafi, dari al-Bara', dari Abdul Mun'im bin Idris, dari bapaknya, ia berkata, 'Wahab menyebutkan dari Ibn Abbas, ia mengatakan, "Allah menciptakan surga sebelum neraka, menciptakan rahmat-Nya sebelum kemarahan-Nya, menciptakan langit sebelum bumi, menciptakan matahari dan bulan sebelum bintang-bintang, menciptakan siang sebelum malam, menciptakan laut sebelum daratan, menciptakan daratan dan bumi sebelum gunung-gunung, menciptakan malaikat sebelum para jin, menciptakan jin sebelum manusia, dan menciptakan jenis laki-laki sebelum jenis perempuan.''''"

Kajian Terkait:

No comments:

Post a Comment