Friday, December 14, 2012

Ikhlas

Kata ikhlas berasal dari kata khalasa, yang artinya bersih, suci, murni. Jadi ikhlas artinya adalah sifat yang ada dalam diri manusia senantiasa mendorong seseorang berbuat semata-mata karena Allah.

Apabila seseorang melakukan kebaikan semata-mata dengan niat karena Allah, maka itu disebut ikhlas, dan apabila seseorang melakukan perbuatan mempunyai tujuan yang lain, maka berarti bukan karena Allah.

Abu Ali Daqaq berkata, "Ikhlas adalah mengkhususkan perbuatannya hanya untuk Allah. Dalam melakukan ketaatan hanya karena Allah, motif berbuat hanya semata-mata mendekatkan diri kepada Allah."

Jadi ikhlas adalah cabang keimanan kepada Allah yang harus dijaga sebaik-baiknya. Bila orang tidak menjaga cabang ini, akan merusak keimanan kepada Allah.

Dalam Al-Qur'an Surat Al-Bayyinah: "Aku tidak ada diperintahkan melainkan agar beribadah kepada Allah dengan ikhlas dalam melaksanakan perintah Agama."

"Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih." (Q.S. Az-Zumar: 13)

Selanjutnya dalam Al-Hadits, Nabi saw. bersabda: "Ikhlas lah kamu dalam amal kamu. Sesungguhnya Allah tidak menerima melainkan apa yang dilaksanakan bagi-Nya."

Dari ayat dan hadits tersebut, mengandung arti bahwa Islam menganjurkan kepada umatnya agar menghiasi diri dengan sifat-sifat ikhlas, karena dengan ikhlas itulah segala bentuk kebaikan (amal) akan diterima oleh Allah.

Bila seseorang itu telah tertanam dalam dirinya ikhlas kepada Allah, maka dapat dibuktikan dari sikapnya:
  • Seimbang sikapnya dalam menerima pujian dan celaan;
  • Seimbang sikapnya dalam berbuat kebaikan sendiri dan bersama orang lain;
  • Tidak menyebut kebaikan yang telah dilakukannya kepada orang lain.

Hikmah Ikhlas

Ikhlas kepada Allah dalam beribadah perlu dilaksanakan karena ikhlas itu mempunyai hikmah yang sangat tinggi, yaitu:
  1. Dapat mendorong seorang muslim berbuat terus-menerus. Apabila ikhlas tidak ada, seseorang akan berbuat baik itu sifatnya temporer bukan secara kontinue. Akibatnya, akan merusak kepada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan beragama.
  2. Dapat memajukan agama Allah. Bila keikhlasan dalam menegakkan agama mengendur, maka Islam akan mati, maka manusia dianggap zalim pada Allah.
  3. Dapat menimbulkan ketenangan batin. Seseorang akan senantiasa merasakan ketenangan dalam kehidupannya semata-mata karena Allah. Karena yang diharapkannya adalah karena Allah bukan mengharapkan apapun dari ibadahnya itu.
  4. Meraih keuntungan dunia dan akhirat. Setiap amal kebaikan yang ia lakukan mendapat balasan yang setimpal dari Allah sejak di dunia  hingga akhirat. Didunia bentuk rezeki, rahmat dan keberkahan hidup dan di akhirat bentuk surga.

Oleh karena itu tanamkan sifat ikhlas selalu dalam diri kita agar selalu dapat rahmat.


Kajian Terkait:

No comments:

Post a Comment