Saturday, December 15, 2012

Malu kepada Allah

Malu adalah sikap mental seseorang yang beriman yang mencegah dirinya dari melakukan perbuatan yang tercela. Maksudnya suatu tabiat yang tertanam dalam diri seseorang yang menghalanginya melakukan perbuatan dosa.

Malu bukan berarti, merasa dihina dari pergaulan. Misalnya, malu istilah awam, yaitu malu pakai kendaraan roda dua, malu berjalan dengan istri karena ia tidak cantik, malu bergaul dengan lingkungan karena hidup miskin. Malu yang demikian bukanlah malu yang dianjurkan syarak, yaitu malu melanggar aturan Allah, malu tudak memakai busana muslimah. Jadi malu yang dituntut oleh islam adalah dalam berbuat dosa kepada Allah.

Dalam Islam, malu itu ada beberapa jenis:
  1. Malu orang awam, yaitu sebagaimana yang diperintahkan oleh Nabi saw. dalam hadits riwayat Tarmidzi, dapat di simpulkan: dapat menjaga kepala; dapat menjaga perut; mengingat mati; meninggalkan kemewahan dunia.
  2. Malu mempunyai hikmah yang sangat besar dalam kehidupan manusia.
Malu kepada Allah mempunyai hikmah yang sangat besar dalam kehidupan manusia, antar lain:
  • Dapat meningkatkan iman.
  • Mempertahankan harga diri.
  • Mendatangkan rahmat.
  • Menjaga silahturrahmi.
  • Dapat mencegah kemungkaran.
  • Menimbulkan ketenangan.
  • Memudahkan rezeki.
  • Memudahkan urusan.
  • Menghantarkan seseorang ke surga.
Dalam menghadapi dunia maju ini, maka sifat malu pada Allah perlu dikembangkan.


Kajian Terkait:

No comments:

Post a Comment