Sunday, December 9, 2012

Keutamaan Umur Panjang dalam Ketaatan kepada Allah SWT

Abu Bakrah meriwayatkan bahwa ada seseorang yang bertutur, "Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling baik?"
Rasul menjawab, "Orang yang panjang umur dan baik amalnya."
Laki-laki itu bertanya lagi, "Lantas, siapakah orang yang paling buruk?"
Rasul menjawab, "Orang yang panjang umurnya dan buruk amalnya." (H.R. Ahmad dan At-Turmudzi yang disahihkan oleh Al-Hakim).

Jabir meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang paling panjang umurnya dan paling baik amalnya." (H.R. Al-Hakim).

Abu Hurayrah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, " Orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang paling panjang umurnya dan paling baik amalnya." (H.R. Ahmad).

'Ubadah ibn Shamit meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw. bertutur, "Maukah kalian aku beritahu mengenai orang yang paling baik diantara kalian?"
"Tentu, ya Rasulullah," jawab mereka.
Lalu beliau bersabda, "Yaitu orang yang paling panjang umurnya diantara kalian dalam Islam, jika mereka benar-benar lurus." (H.R. Ath-Thabrani).

'Awf ibn Malik berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, 'Setiap kali umur orang Muslim itu panjang, pasti hal itu baik baginya.'"

Abu Hurayrah berkisah bahwa ada dua orang laki-laki yang menyatakan masuk Islam di hadapan Rasulullah saw. Lalu salah seorang dari keduanya mengucapkan kesaksian, sementara yang lainnya menundanya selama satu tahun. Thalhah ibn 'ubaydillah mengatakan, "Saya bermimpi melihat surga dan saya menyaksikan orang menunda kesaksian itu dimasukkan kedalam surga sebelum mengucapkan kesaksian. Saya pun heran melihatnya, lalu esoknya saya mengemukakan hal itu kepada Nabi saw."

Kemudian Rasulullah saw. bersabda, "Bukankah setelah itu dia berpuasa di bulan Ramadhan, lalu mengerjakan salat enam ribu rakaat dan dengan demikian ia salat dalam satu tahun?" (H.R. Ahmad dan Ibn Zanjawiyah).

Talhah berkata bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, "Tidak ada seorang pun yang lebih baik kedudukannya disisi Allah dari pada seorang Mukmin yang dipanjangkan umurnya didalam Islam dengan banyak menyucikan-Nya, mengagungkan-Nya, dan mentauhidkan-Nya." (H.R. Ahmad dan Al-Bazzar).

Sa'id ibn Jubayr berkata, "Sesungguhnya kehidupan seorang Muslim setiap harinya adalah keberuntungan, karena ketaatannya mengerjakan semua kewajiban dan salat lima waktunya, serta karena kesempatan yang diberikan kepadanya untuk selalu mengingat Allah." (H.R. Abu Nu'aym).

Ibrahim ibn Abi 'Abdah berkata, "Telah sampai kepadaku kabar bahwa jika seorang Mukmin telah meninggal, ia berharap dapat kembali ke dunia; tidak lain karena hendak mengucapkan satu kali takbir, tahlil, atau tasbih." (H.R. Ibn ad-Dunya).

Kajian Terkait:

No comments:

Post a Comment