Monday, December 17, 2012

Makanan dan Minuman Jin (bag.2)

...sambungan.
Dalam riwayat lain dari Ibn Mas'ud dikatakan, "Ketika jin datang kepada Rasul, mereka meminta, 'Wahai Muhammad, cegahlah umatmu agar jangan ber-istinja' dengan tulang dan kotoran hewan, karena Allah memberikan keduanya sebagai rezeki bagi kami.' Maka Nabi pun melarang umatnya melakukan itu."

Abu Nu'aim meriwayatkan dalam Dalail an-Nubuwwah dari Ibn Mas'ud, ia berkata, "Sebelum hijrah, Rasulullah keluar ke pinggiran kota Mekah, kemudian beliau membuat garis untukku, lalu mengatakan, 'Jangan kamu berbicara sesuatu hingga aku datang.' Lalu beliau berkata lagi, 'Apa yang kamu lihat tidak akan menolak dan menakutkan kamu.' Kemudian Rasul mengedepankan sesuatu dan duduk. Tiba-tiba nampak beberapa lelaki hitam seperti orang-orang negro---keadaan mereka seperti yang dilukiskan oleh Al-Qur'an, 'Hampir saja jin-jin itu desak-mendesak mengerumuninya,' kemudian mereka berpencar dan aku mendengar mereka berkata, 'Wahai Rasul perjalanan kami amat jauh dan kami telah berangkat, karena itu berikanlah bekal pada kami.' Rasul menjawab, 'Bagian kalian adalah raji'. Tulang yang diberikan pada kalian adalah daging bagi kalian, dan kotoran hewan yang diberikan kepada kalian adalah kurma bagi kalian.' Ketika mereka pergi aku bertanya, 'Siapa mereka itu ya Rasulullah?' Beliau menjawab, 'Mereka adalah para jin nashibin.'"

Dalam kitab al-Khadim, Imam az-Zarkasyi mengatakan, "Ada pertanyaan tentang bagaimana para jin memakan tulang. Sebagian kelompok mengatakan bahwa para jin makan tulang sebagaimana tulang yang dibuat di tempat kotoran, tidak berubah sedikit pun. Sementara ada yang mengatakan, mereka makan dengan bebauan, seperti yang dikatakan al-Ghazali dalam kitab al-Ihya'." Tentang pendapat ini, Imam az-Zarkasyi mengatakan, "Pendapat ini melalaikan sunah."

Muslim, Abu Daud, dan at-Tarmidzi meriwayatkan dari Ibn Umar, dari Nabi saw. beliau bersabda, Jika seseorang diantara kalian makan, hendaklah ia menggunakan tangan kanannya, apabila minum hendaklah dengan tangan kanannya; karena, setan makan dan minum dengan tangan kirinya."

Ibn Abdil-Barr mengatakan bahwa hadits ini merupakan dalil bahwa setan itu makan dan minum.

Muslim dan Abu Daud meriwayatkan dari Hudzaifah, ia mengatakan, "Jika kami bersama rasulullah menghadapi hidangan makanan, tak ada satu pun di antara kami memulainya sebelum tangan Rasulullah lebih dahulu menyentuh makanan itu. Ketika itu datang orang baduwi, seakan-akan memaksakan dirinya untuk meletakkan tangannya di makanan, maka Rasulullah pun memegang tangan orang itu. Kemudian seorang budak juga datang seakan memaksakan dirinya untuk meletakkan tangannya di hidangan itu, maka Rasulullah memegang tangan budak itu sambil berkata, 'Sesungguhnya setan akan menghalalkan makanan itu melaluinya (melalui tangan orang itu), karena itu aku segera memegang tangannya. Kemudian ia (setan) membawa budak ini untuk menghalalkan dengannya, maka aku pegang juga tangannya. Demi Allah, yang jiwaku berada pada kekuasaan-Nya, sungguh tangannya berada di tanganku bersama tangan keduanya.'"

Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Umayah bin Makhsy, "Suatu saat ketika Rasulullah duduk, ada seorang lelaki sedang makan tidak menyebut nama Allah sampai makanannya tinggal satu suapan. Ketika makanan itu dimasukkan ke mulutnya, ia mengucapkan bismillahi awwalahu wa akhirahu (dengan nama Allah di awal dan akhirnya). Maka Nabi tertawa dan mengatakan, 'Tadinya setan selalu makan bersamanya. Ketika ia menyebut nama Allah, setan menumpahkan apa yang ada dalam perutnya.'"

At-Tirmidzi dan al-Hakim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah mengatakan, "Sesungguhnya setan selalu memata-matai dan suka menjilat. Karena itu waspadailah dia terhadap diri-diri kamu. Siapa yang tidur dan ditangannya ada bau, lalu sesuatu menimpanya, maka janganlah ia mencela selain dirinya sendiri."

Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir. Katanya, "Rasulullah menegaskan bahwa setan menghadiri setiap orang diantara kalian pada setiap urusannya, bahkan hingga menghadiri makanannya. Maka jika satu suapan jatuh, ambillah karena tidak menimbulkan penyakit, lalu makanlah dan jangan kamu biarkan ia untuk setan."

Muslim dan Abu Daud meriwayatkan bahwa Nabi mengatakan, "Apabila seseorang masuk rumahnya dengan menyebut nama Allah, juga ketika ia makan, setan berkata, 'Kalian tidak bermalam dan tidak makan malam' Apabila seseorang tidak menyebut nama Allah ketika masuk, setan berkata, 'Kalian akan bermalam.' Dan apabila ia makan tidak menyebut nama Allah ketika makan, setan akan berkata, 'Kalian akan bermalam dan makan malam.'"

Kajian Terkait:

No comments:

Post a Comment