Wednesday, December 12, 2012

Cinta Allah

Cinta Allah adalah suatu sifat yang tertanam didalam diri seorang muslim dimana hatinya terpaut kepada Allah. Dengan rasa keterpautan itu mendorong seseorang untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, dengan arti kepatuhan mutlak pada perintah dan larangan Allah dan ridho dengan apa yang telah ditetapkan Allah pada dirinya.

Kecintaan kepada Allah dapat dibuktikan dengan mendahulukan Allah dan Rasulnya, menyayangi sesama manusia karena Allah, benci berbuat kemaksiatan, ikhtiar melaksanakan perintah dan larangan Allah, ikhlas pada qadha yang telah Allah tetapkan, serta selalu mengingat Allah.

Kecintaan kepada Allah itu hendaklah diperkuat dengan jalan :
  1. Membiasakan Sholat malam, setelah sholat lima waktu;
  2. Memperbanyak Dzikir;
  3. Selalu membaca Al-Quran;
  4. Belajar dan memperdalam ilmu yang berhubungan dengan hakikat ulukiyah;
  5. Meramaikan Mesjid dalam melaksanakan shalat berjamaah;
  6. Berbuat kebajikan dan menjauhi diri dari berbuat kezaliman dan kemungkaran;
  7. Menjaga hati dan kesuciannya.
Banyak hikmah dalam hidup ini bila seseorang telah tertanam dalam dirinya rasa cinta kepada Allah antara lain:
  1. Akan memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah;
  2. Mendapat kebahagiaan yang hakiki;
  3. Melahirkan ketentraman dan ketenangan;
  4. Memotivasi untuk beramal shaleh;
  5. Dapat menjadi penghambat berbuat keji dan mungkar;
  6. Menjadikan akhlak mulia;
  7. Ikhlas dalam jihad fisabilillah.

Ridho Kepada Allah

Menurut Imam al-Qusyairi, "Ridho Allah adalah tidak menentang apa yang telah ditetapkan Allah atasnya."

Abubakar Tahir berkata, "Ridho Allah adalah melepaskan dan mengeluarkan rasa tidak senang didalam hati, sehingga tidak ada lagi perasaan selain dari rasa senang dan gembira".

Ridho itu adalah sikap bathin yang melahirkan beberapa sikap mental, yaitu:
  • Tidak mengumpat pada Allah bila terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya.
  • Tidak berputus-asa apabila terjadi kegagalan.
  • Tidak angkuh bila berhasil dalam perbuatan.
  • Memiliki perasaan gembira bila mendapat, seperti dalam keberhasilan.
Adapun cara mencapai ridho Allah itu dengan menanamkan keimanan yang kuat kepada Allah dan melakukan ibadah dan amalan. Bila keimanan telah terjamin, maka seseorang akan yakin kepada Allah, apa yang menimpa dirinya datang dari Allah dan terbaik atas dirinya.

Selanjutnya, perlu dijelaskan ridho bukan berarti kita meninggalkan usaha dan berdoa, tetapi ridho Allah adalah melakukan usaha untuk mewujudkan takdir Allah pada usaha yang Allah ridhoi tersebut. Contoh; Ketika seorang petani telah menanam padinya dan juga telah mengantisipasi segala hal yang menyebabkan kegagalan panen, namun dalam hal usaha tersebut ternyata ia masih juga mengalami kegagalan panen. Maka, sikap ridhonya petani itu adalah menerima dengan senang hati dan lapang dada, setelah itu dia mencari tahu penyebab kegagalan panen tersebut dan berusaha keras dan terus giat sambil berdoa agar Allah memberikan keberhasilan atas usaha yang telah dilakukannya tersebut. Jadi kegagalan bukannya membuat ia menyerah dan berputus-asa lalu mengumpat kepada Allah.

Islam menganjurkan seorang mukmin itu ridho atas qodha Allah, supaya ia dapat merasakan kenikmatan hidup di dunia ini. Lebih dari itu dengan ridho Allah seseorang akan merasakan kenikmatan iman kepada Allah.


Kajian Terkait:

No comments:

Post a Comment