Sabar atas ujian Allah

Kata sabar adalah bahasa arab, yang menurut Etimologi artinya adalah ulet, gigih, tangguh, tahan menderita. Sedangkan arti sabar menurut ulama yaitu kemampuan seseorang dalam mengendalikan dirinya terhadap sesuatu perbuatan, baik yang disenanginya atau yang dibencinya.

Al-Gazali berkata, "Sabar adalah kondisi jiwa yang terjadi karena dorongan agama dalam mengendalikan nafsu.

Jadi, dari pengertian diatas, sabar adalah sifat yang ada dalam diri manusia mampu mengendalikan dirinya terhadap segala kemaksiatan.

Dalam Al-Qur'an banyak didapati perintah sabar, antara lain dalam QS. Ali Imran ayat 200. Dalam ayat tersebut ada perintah sabar, bagi seorang mukmin agar dengan sabar itu akan mengantar seseorang kepada keberhasilan.

Mengapa manusia perlu sabar? Manusia dihadapkan pada ujian Allah. Ada ujian bentuk nikmat dan ada bentuk musibah.

Adapun yang menjadi persoalan adalah ujian dalam bentuk nikmat, yang menyebabkan orang selalu lupa diri: Harta, bila orang tidak pandai mengendalikan harta, sehingga ia sombong, serakah, kikir, berarti dia tidak sabar, maka imannya rusak; Pangkat dan kedudukan, bila orang salah dalam melaksanakan jabatan, korupsi, kolusi, dan sebagainya, berarti ia tidak lulus ujian; Wanita, Allah menjadikan manusia itu senang pada wanita, akan tetapi bila orang tidak sabar, banyak yang sesat karena wanita.

Untuk itu sangat diperlukan kesabaran (menahan diri), bukan saja dalam kemaksiatan tapi juga dalam kenikmatan.

Kesabaran merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan pertolongan Allah, agar dalam hidup ini segala persoalan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Selain dari itu, sabar merupakan rahasia untuk mendapatkan anugerah dari Allah, berupa kemampuan, rahmat dan petunjuk.

Lebih dari itu, sabar merupakan kunci untuk ketenangan, Karena orang yang sabar dapat menghilangkan segala sesuatu yang menjadi pemikirannya.

Untuk itu, marilah kita kembali kepada jalan yang di ridhoi Allah dengan memupuk kesabaran dengan iman, amal, dan ilmu.

Kajian Terkait: